Jumat, 25 Februari 2011

Pejabat Cina 'dalangi' serangan terhadap Google

Pejabat Cina 'dalangi' serangan terhadap Google

dipindahkan dari Cina daratan
Google Cina kini bergerak dari Hongkong setelah dipindahkan dari Cina daratan
Pejabat tinggi Cina di belakang serangan cyber terhadap Google yang kemudian mendorong perusahaan tersebut hengkang dari Cina, demikian ungkap isi kawat diplomatik yang dibocorkan di Wikileaks.
Salah satu kawat diplomatik, yang dibocorkan situs yang dikenal sebagai tempat pembocoran informasi rahasia, menyebutkan kontak yang ''memiliki posisi bagus'' menyatakan aksi terhadap Google ''100% politis''.
Seorang anggota politburo Partai Komunis Cina dilaporkan marah-marah setelah mencari-cari informasi terkait namanya dengan perusahaan mesin pencari informasi internet itu
Google dan menemukan kritik-kritik terhadap dirinya di internet.
Kawat tersebut menyatakan tidak jelas apakah para pucuk pimpinan Cina terlibat dalam serangan terhadap Google.
Isi beberapa komunikasi kawat lain memperlihatkan Beijing ''sangat khawatir'' atas penggunaan citra satelit resolusi tinggi di piranti lunak pemetaan milik Google, Google Earth.
Bulan Januari, Google menyatakan telah menjadi sasaran ''serangan cyber canggih yang bersumber dari Cina''.
Perusahaan mesin pencari informasi internet itu waktu itu mengatakan akun email beberapa aktivis HAM ikut menjadi sasaran serangan hacker atau peretas.
Dalam sengketa yang terjadi kemudian mengenai sensor internet, Google hengkang dari Cina daratan dan memindahkan operasi dalam bahasa Cina miliknya ke Hong Kong.
Perusahaan tersebut tidak menyatakan pihak yang dia duga bertanggungjawab atas serangan-serangan tadi, tapi kawat, yang dirilis di Wikileaks dan koran Inggris the Guardian, memperlihatkan perusahaan tersebut beberapa kali mengemukakan kekhawatirannya mengenai masalah tersebut.

'Buah terlarang'

Operasi Google di Cina bernilai miliaran dollar
Operasi Google di pasar internet Cina bernilai miliaran dollar
Wartawan BBC Nick Childs mengatakan tuduhan yang tercantum dalam kawat tersebut akan memperkuat persepsi bahwa pemerintah Cina sangat peka terhadap keberadaan internet dan kecurigaan bahwa Cina berada di belakang serangan peretas terhadap Google.
Salah satu kawat diplomatik yang dikirim dari kedutaan besar AS di Beijing menyebut seorang ''kontak yang memiliki posisi bagus'' menyatakan ''pemerintah Cina mengkoordinasikan pembobolan terhadap sistem Google baru-baru ini''.
''Menurut kontak kami, operasi yang sangat dirahasiakan tersebut diarahkan [oleh orang] di tingkat Panitia Kerja Politburo,'' kata isi kawat tadi.
Sumber, yang namanya dihapus dari naskah kawat yang dibocorkan, mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa operasi terhadap Google bersifat ''100% politis'', bukannya merongrong pengaruh Google di Cina dan menguntungkan mesin pencari informasi internet domestik Cina, seperti Baidu.
Namun, penulis kawat mencatat ''tidak jelas apakah Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao tahu menahu aksi-aksi tersebut" sebelum Google secara terbuka mengumumkan kekhawatirannya.
Kawat tersebut juga melaporkan kekhawatiran yang dikatakan di pihak pemerintah Cina bahwa, dengan menantang sensor pemerintah terhadap internet, Google membuat dirinya lebih menarik bagi pengguna internet Cina dan memunculkan kesan bahwa Amerika Serikat dan Google bekerja sama ''merongrong kontrol pemerintah Cina atas internet".
"Tiba-tiba, tambah XXXXXXXXXXXX, Baidu tampak seperti bisnis milik pemerintah yang membosankan, sedangkan Google "tampak lebih menarik, seperti buah terlarang,'' kata dokumen komunikasi diplomatik tersebut.
Dalam kawat bertanggal 18 Mei 2009, kalangan diplomat AS mengutip suatu sumber Cina yang mengatakan "akar masalah" seorang anggota panitia kerja politburo yang namanya tidak disebutkan yang menghendaki Google tidak lagi menghubungan versi mesin pencari internasionalnya dengan sanitised version (versi yang sudah disensor, google.cn.
Para politisi dikatakan dalam kawat tadi ''baru-baru ini telah menemukan bahwa situs Google internasional tidak disensor, dan bisa menyajikan pencarian dalam bahasa Cina dan hasil pencarian''.
Anggota politburo tersebut dilaporkan melakukan pencarian untuk mendapat informasi seputar namanya dan menemukan situs-situs internet yang mengecam dia secara pribadi.
Google bersikukuh menolak untuk mencabut link antara versi internasional dan Cina, dengan alasan prinsip anti-sensor, dan akhirnya meninggalkan daratan Cina.
Kawat tersebut mengatakan, meski AS tidak bisa mengukuhkan atau menyangkal tuduhan terhadap Beijing, ''potensi eskalasi berkelanjutan [dilakukan] oleh Cina, dengan asumsi Google tetap pada pendirian awalnya - dan kemungkinan kecaman keras dari Kongres dan publik AS jika dia [Google] menyerah - mengindikasikan tanggapan tingkat tinggi [oleh pemerintah AS] mungkin diperlukan''.
Pada bulan Januari sesudahnya, Menlu AS Hillary Clinton mendesak Cina agar menyelidiki tuduhan serangan hacker secara menyeluruh.
''Negara-negara atau perorangan yang terlibat dalam serangan cyber akan menghadapi konsekuensi dan kutukan internasional,'' katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Yang Mau Chatting di sini dan request Cheat

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger